BEDAH BUKU “PENDIDIKAN DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN TINGGI”

BEDAH BUKU “PENDIDIKAN DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN TINGGI”

a2bbccddde163aef3be55d611a0d2e5a

Tulungagung –Selasa, 16 April 2019 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung menggelar acara Bedah Buku dengan judul “Pendidikan Di Era Revolusi Industri 4.0 Dan Problematika Pendidikan Tinggi.” Kegiatan tersebut dilakasanakan di Aula Lantai 6 Gedung Arief Mustaqiem IAIN Tulungagung.

Pada kegiatan bedah buku tersebut menghadirkan penulis langsung, yaitu Dr. H. Ahmad Zaki Mubarak, S.Pd., M.Si. dan Dr. Agus Zaenul Fitri, M.Pd. sebagai narasumber pembanding dan Dr. H. Mochamad Arif Faizin, M.Ag. sebagai moderator. Acara tersebut dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga dan dihadiri oleh beberapa pejabat di lingkungan FTIK IAIN Tulungagung. Peserta bedah buku ini adalah para mahasiswa dan dosen di lingkungan FTIK IAIN Tulungagung.

Sebagai penulis, Dr. Zaki sapaan akrabnya mengatakan bahwa “Pendidikan harus memanusiakan manusia (humanis) tetapi juga dapat mengikuti perkembangan teknologi.” Beliau menyampaikan bahwa perkembangan teknologi sudah tidak bisa dibendung lagi, kita sudah memasuki revolusi industry 4.0. Oleh karena itu pesan beliau pada era ini harus mengetahui kata kuncinya, yaitu: simfaca (simpler (teknologi harus sederhana), faster (teknologi di PT harus berbasis online), cheaper (teknologi harus murah dapat dijangkau), dan accessable (mudah diakses)).

Disela-sela penjelasannya, beliau menyoroti maraknya belanja online. Model belaja seperti ini banyak disenangi orang karena murah dan mudah dilakukan. Selain itu, Dr. Zaki juga berpesan bahwa para mahasiswa harus menguasai kata kunci sinfaca untuk menghadapi revolusi industry 4.0. Selain itu, pesan untuk pengelola PT hendanya kurikulum yang disusun menjadikan pembelajaran yang menyenangkan dan harus ada sinergi antara psikologi dan kompetensi.

Lebih lajut, Dr. Zaki menyampaikan Kompetensi (4K) yang harus dikuasai, yaitu: 1) Berpikir Kritis dan problem solving. Bertanya merupakan awal berpikir kritis. Awal dari kreatif, inovatif, produktif. Ke depan tidak ada pekerjaan yang benar-benar settle. Banyak pekerjaan yan0g tidak dapat diprediksi; 2) Kolaboratif. Pendidikan di era revolusi industry 4.0 tidak hanya transfer of knowledge; 3) Kreatif. Menciptakan sesuatu yang baru; dan 4) Komunikatif terhadap literasi (melek bahasa). Di akhir penjelasannya beliau menambahkan bahwa numerasi juga harus ditingkatkan, sains, dan literasi financial.