Mahasiswa PGMI FTIK IAIN Tulungagung Salah Satu Juara Turnamen Pencak Silat Tingkat Nasional

 

00d414e2e08e1c6392483817bf42cef0

Tulungagung – Tiga mahasiswa dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung berhasil meraih Juara 1 kelas tanding seni beregu dalam Kejuaraan Pencak Silat Open Tournament Malang Championship l 2019 yang diselenggarkan di GOR Ken Arok Malang, Jawa Timur yang diselenggarakan pada tanggal 22 hingga 23 Juni 2019.

Ketiga mahasiswa berprestasi tersebut Gabbriel Prameswari dari jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) semester II, Ayu Uly Nurdiana dari jurusan Bahasa dan Sastra Arab (BSA) semester II, Muwaddatu Tri Makhlusi dari jurusan Akuntansi Syari’ah (AKS) semester II.

Salah satu dari ketiga atlit, Gabbriel Prameswari saat dikonfirmasi mengatakan bahwa mereka termotivasi untuk ikut kejuaran karena kejuaran tersebut merupakan kejuaran terbuka berskala nasional, meskipun diselenggarakan oleh Pengurus Daerah Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Jawa Timur bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI.

Ditanya mengenai prestasi apa saja yang telah diraih sebelum ini, Gabbriel dan kedua rekannya mengaku sudah beberapa kali mengikuti kejuaran regional seperti Unesa Cup, IAIN Tulungagung Cup, dan UIN Maliki Malang Cup yang  kesemuannya di tingkat Jawa Bali. Sehingga mereka cukup termotivasi untuk mengikuti kejuaraan dengan level yang lebih tinggi. Dan kesempatan tersebut mereka dapatkan pada Kejuaraan Pencak Silat Open Tournament Malang Championship l 2019 di Malang.

“Tantangan terberatnya adalah mengatur mental kami yang baru pertama kali ini mengikuti kejuaran nasional yang jelas di luar sana juga ada atlet lain yang sudah mempersiapkan kekompakan mereka,” kata Gabbriel soal tantangan dari turnamen tersebut.

Dengan persiapan yang kurang dari 2 bulan, menurutnya ini bukan soal yang mudah. Apalagi kejuaraan ini sama sekali berbeda tingkatannya dibandingkan beberapa kejuaraan yang mereka ikuti sebelumnya. Karena di kejuaraan ini lebih bersifat umum dan tidak hanya diikuti oleh mahasiswa saja. Adapun saingan terberat mereka peserta dari Poltekkes Surabaya yang tampak cukup padu dan kompak dalam setiap gerakannya.

“Tapi Alhamdulillah, ternyata ketakutan kami tidak terbukti sehingga kerja keras kami selama ini terbayarkan sudah, karena prestasi terbaik dapat kami raih,” kata Gabbriel yang mengaku harus pandai mengatur waktu belajar dan berlatih karena persiapan mereka bersamaan dengan Ujian Akhir Semester.

Di akhir perbincangan, Gabbriel pun menyampaikan terimakasih kepada Allah SWT, semua pihak pihak yang telah memberikan motivasi dan dorongan kepada mereka terutama kepada kedua orang tua. Melalui media ini mereka berpesan juga supaya teman-teman mahasiswa di IAIN Tulungagung untuk selalu mengembangkan bakat dan minat mereka dalam hal apapun selama itu positif. (humas/sin)